Jalur Pancasari - Singaraja semakin padat merayap.

10 tahun yang lalu perjalanan ke Singaraja sangat lancar dan menyenangkan, dari ujung selatan yaitu daerah Nusadua ke Singaraja hanya untuk nonton acara di gedung kesenian Gde Manik sering saya  lakukan karena gak takut akan situasi macet dan pasti bisa dijamin hadir tepat waktu.
Namun situasi sekarang sudah jauh berbeda. Dari desa pancasari yang dulunya hanya perlu waktu 30 menit sudah nyampai Singaraja sekarang makan waktu bisa lebih daripada 1 jam apalagi kalau macetnya panjang.
Jalur lalu lintas Desa Pancasari ke kota Singaraja sekarang sudah banyak dilalui oleh Bus-Bus Pariwisata dari luar Bali.demilian juga karena semakin banyaknya orang yang meningkat taraf kehidupannya yang dicirikan dengan memiliki kendaraan berupa mobil membuat jalan berasa kecil saat dilewati, tikungan yang berkelok-kelok membuat sangat susah untuk menyalip karena musuh dari depan tidak kelihatan -sangat berbeda dengan jalan By pass Prof. Ida Bagus Mantra yang lurus dan lebar-.
Saat terjebak dibelakang sebuah mobil yang ukurannya sangat besar maka yang bisa kita lakukan adalah bersabar dan ingat berdoa agar selamat sampai tempat tujuan. Jangan memaksakan diri menyalip tetapi nikmatilah suasana alam sambil bernyani-nyanyi kecil sehingga suasana menjadi menyenangkan. Ingat pepatah yang mengatakan: Alon-alon asal kelakon, lambat asal selamat, atau yang sering tertulis di bak mobil truk yaitu: Utamakan Selamat :). Kalau teman-teman ada dalam situasi kemacetan, apa yang kalian lakukan?